PEKANBARU, Riautribune.com - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, sepertinya ungkapan ini yang dirasa oleh salah satu pasien Rumah Sakit Eka Hospital. Berniat hendak lakukan pengecekan PCR, salah satu pasien merasa dibohongi atas surat hasil pengecekan.
Dilansir dari media sosial tiktok dengan akun @rajatobamanulang, yang memposting video amukan seorang pasien di Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta.
Video yang telah tersebar di banyak media sosial ini, menunjukkan bahwa pasien merasa dibohongi dengan yang tertulis pada surat hasil pengecekan.
Pasien menyebut, surat hasil pengecekan yang dikeluarkan pihak RS Eka hospital asal-asalan. Pasien menunjukkan bahwa waktu pengecekan dan waktu yang tertera pada surat tersebut tidak sama.
Sambil mengeluarkan kata-kata cacian dan ujaran kebencian, pasien mengamuk di meja deretan petugas nakes yang melakukan pengecekan PCR.
Berdasarkan keterangan dari video tersebut, pasien mengaku bahwa ia melakukan PCR pada pukul 17.31 WIB pada Senin 27 September 2021, sedangkan hasil yang menyatakan dia Positif Covid-19, tertera waktu pengecekan pukul 09.00 WIB (pagi hari).
Tanpa menghiraukan barisan petugas sekuriti yang berusaha mengamankannya, pasien ini dengan nada keras mencaci maki petugas Rumah Sakit.
"Panggil penanggung jawabnya kesini. Saya PCR saya jam 17.31, kalian buat tadi PCR saya jam 9 pagi. Kalian bilang saya positif. Kapan habis Covid di Indonesia ini kalau seperti ini kalian," amuk pasien tersebut.
Hingga berita ini dituliskan, pihak Rumah Sakit Eka Hospital belum mau memberi tanggapan terkait persoalan ini.
"Kami sedang konsolidasi di internal kami.
Mohon pengertiannya. Ada pihak yang lebih berwenang untuk menangapi tentang hal ini.
Terimakasih pak. Sehat selalu ya," jawab Reny, selaku pihak Rumah Sakit Eka Hospital yang dapat dihubungi wartawan riautribune.com melalui aplikasi Whatssapp pribadinya. (Rey)